Teknologi Yang Terinspirasi Dari Struktur Jaringan Tumbuhan
Semakin canggihnya dunia teknologi sekarang ini tidak menutup kemungkinan segala hal bisa diciptakan. Banyak pengetahuan yang dituangkan ke dalam suatu penelitian yang memberikan banyak manfaat.
Salah satunya teknologi yang terinspirasi dari struktur jaringan tumbuhan coba kita bahas di artikel ini.
Berikut ini teknologi yang terinspirasi dari struktur jaringan tumbuhan dalam kehidupan sehari-hari :
- Pengikat kain velcro, terinspirasi oleh kantong biji Burdock (Arctium lappa)
- Baling-baling pesawat yang terinspirasi biji maple
- Panel tenaga surya yang terinspirasi oleh daun tanaman
- Bentuk atap bangunan yang terinspirasi bentuk buah
- Serat yang terinspirasi tanaman helikonia air (Thalia dealbata)
- Plastik organik yang terinspirasi oleh jagung
- Pelapis implan jantung yang terinspirasi oleh daun Kantong Semar
Penjelasannya dari teknologi yang terinspirasi dari struktur jaringan tumbuhan yaitu :
Konten
Pengikat kain velcro, terinspirasi oleh biji Burdock (Arctium lappa)
Pengikat kain velcro ditemukan oleh George de Mestral, dari Swiss. Saat ia berburu dengan anjingnya dia mengamati adanya kantong biji dan kelopak bungan tanaman (Arctium lappa) yang melekat pada kain baju dan bulu anjingnya. Setelah mengamati bentuk kantong biji itu di bawah mikroskop, dia terinspirasi untuk membuat bahan yang dapat merekat dengan kain. Bahan ini berupa kait-kait kecil yang akan menempel dengan kuat pada kain, yang kemudian disebut velcro.
Baling-baling pesawat yang terinspirasi biji maple
Pohon mapple adalah tanaman dari genus Acer. Maple banyak terdapat di negara beriklim tempera seperti Kanada dan Jepang. Biji maple memili sepasang sayap yang membantu penyebaran biji. Ketika angin bertiup, biji akan terlepas dari batangnya dan akan terdorong oleh baling-baling ini sehingga bisa menyebar lebih jauh. Baling-baling ini menginspirasi bentuk baling-baling pada mesin pesawat terbang.
Panel tenaga surya yang terinspirasi oleh daun tanaman
Panel tenaga surya merubah tenaga matahari menjadi energi listri, memanfaatkan prinsip yang mirip dengan proses fotosintesis pada tanaman yang terjadi pada daun. Fotosintesis menggunakan energi sinar matahari untuk menjadi energi kimia dalam bentuk zat gula (glukosa).
Bentuk atap bangunan yang terinspirasi bentuk buah
Bentuk atam bangunan banyak yang terinspirasi lengkungan dan pola buah. Misalnya seperti Esplenade di Singapura.
Serat yang terinspirasi tanaman helikonia air (Thalia dealbata)
Struktur dalam batang helikonia air menginspirasi pembuatan serat graphene dengan mengikat karbon menjadi jaring. Serat graphene ini sangat kuat namun ringan.
Plastik organik yang terinspirasi oleh jagung
Plastik yang terbuat dari serat jagung memiliki struktur yang ringan dan lebih ramah lingkungan karena dapat diurai, berbeda dengan plastik yang dibuat dari bahan minyak.
Pelapis implan jantung yang terinspirasi oleh daun Kantung Semar
Lapisan perlu dipasang pada implan medis (alat yang ditanam pada organ tubuh) seperti katup jantung buatan. Lapisan ini perlu karena digunakan agar bisa mencegah pembentukkan gumpalan darah. Penggumpalan darah adalah masalah umum yang terjadi ketika sel darah dan protein menempel pada permukaan perangkat semacam itu.
Lapisan ini terinspirasi oleh tanaman karnivora seperti Kantung Semar, yang memiliki lapisan licin berair yang menyebabkan serangga jatuh ke daun yang beradaptasi menjadi ‘mulut’ tanaman dan kemudian serangga ini akan dicerna oleh tanaman.
Jaringan tumbuhan terbagi atas jaringan meristem, jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan penyokong, dan jaringan pengangkut.