Kehidupan Ekonomi Masyarakat Kota dan Desa

Bandingkan bagaimana kehidupan ekonomi masyarakat kota dan masyarakat desa menjadi topik pembahasan kali ini. Seperti kita ketahui, kesenjangan sosial masih seringkali ditemui di kehidupan masyarakat, termasuk di Indonesia.

Kesenjangan yang paling terlihat adalah kehidupan ekonomi pada masyarakat kota dan desa.

Banyak yang menganggap jika kehidupan ekonomi di kota jauh lebih baik. Benarkah demikian?

Kehidupan ekonomi masyarakat bisa dinilai layak atau tidak tergantung dari apakah masyarakat sudah sejahtera dalam berbagai aspek kehidupan. Apa saja perbedaan kehidupan ekonomi pada masyarakat desa dan kota? Apakah perbedaan tersebut sangatlah signifikan?

Berikut perbandingan kehidupan ekonomi masyarakat kota dan desa, yaitu :

Masyarakat Kota

Kehidupan ekonomi masyarakat kota, terdiri dari beberapa aspek penilaian, seperti :

Mata Pencaharian Sebagai Pegawai Kantor atau Pabrik

Lingkungan perkotaan memiliki pilihan pekerjaan yang beragam. Sebagian besar masyarakat kota memilih untuk bekerja sebagai pegawai kantor maupun pabrik.

Profesi Wirausahawan Semakin Hari Semakin Meningkat, Khususnya Bidang Teknologi

Perkembangan teknologi yang ada saat ini tersebar sangat cepat untuk lingkungan di daerah perkotaan. Tidak mengherankan jika banyak masyarakat kota yang memilih menjadi pengusaha karena segala macam fasilitas canggih sudah tersedia.

Penghasilan atau Upah Pekerja Ditetapkan oleh Pemerintah Berupa UMP

Gaji atau upah pekerja pada masyarakat kota sudah ditentukan oleh pemerintah berupa Uang Minimum Penghasilan. Hal ini menandakan jika penghasilan yang didapatkan masyarakat kota cenderung stabil dan jelas.

Terdapat Organisasi Koperasi

Masyarakat kota memiliki organisasi koperasi sebagai penyeimbang kehidupan ekonomi. Koperasi ini akan membantu segala macam kebutuhan masyarakat dengan pemberian syarat yang mudah.

Masyarakat Desa

Kehidupan ekonomi masyarakat desa, terdiri dari beberapa aspek penilaian, seperti :

Mata Pencaharian Sebagai Petani

Wilayah desa masih dipenuhi dengan lahan pertanian hingga perkebunan. Sebagian besar mata pencahariannya tentu saja berprofesi sebagai petani. Lahan pertanian akan digunakan untuk menanam padi di musim kemarau dan dibuat menjadi tambak di musim penghujan.

Pebisnis Berperan Sebagai Pengrajin yang Menghasilkan Produk

Pengusaha yang ada di wilayah desa biasanya bertugas sebagai pengrajin yang akan menghasilkan produk. Misalnya saja untuk padi yang sudah layak panen harus diolah hingga menjadi beras yang siap dijual.

Tidak Memiliki Standar Penghasilan Tertentu

Panen di sawah tidak bisa dilakukan setiap waktu, sehingga penghasilan yang didapatkan para petani sifatnya tidak menentu. Pemerintah sendiri tidak bisa memberikan UMP karena penghasilan ditentukan dari besar kecilnya panen.

Terdapat Organisasi Paguyuban

Jika masyarakat kota memiliki koperasi untuk kegiatan simpan pinjam, maka masyarakat desa lebih sering menggunakan paguyuban.Paguyuban ini beranggotakan para petani, sehingga hasil panen bisa disalurkan dan dijual ke para pedagang dengan harga layak.

Dari perbedaan desa dan kota baik itu perdingan bagaimana kehidupan ekonomi masyarakat kota dan masyarakat desa telah dibahas. Semoga artikel ini bermanfaat ya.

Leave a Comment